Sabtu, 08 Oktober 2011

Budidaya Itik Serati

Seluk Beluk Itik Serati
Itik Serati adalah hasil perkawinan silang antara Entog Jantan (bebek manila atau itik muscovy) dengan itik betina lokal yang menghasilkan itik pedaging yang berkualitas tinggi. Itik Serati merupakan jenis itik penghasil daging ini, telah diproduksi secara komersial di beberapa negara Asia seperti di Taiwan dan lain sebagainya. Akan tetapi di Indonesia, Itik tersebut belum dikembangkan secara komersial.
Dengan melihat perkembangan akhir-akhir ini, produksi dan permintaan akan daging itik menunjukan peningkatan sejak para peternak mulai mengusahakan usaha pengemukan itik pedaging dan menjualnya dengan harga yang cukup baik di pasaran.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya restoran di beberapa kota yang menyediakan menu daging itik yang telah dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu. Di Kalimantan, itik afkir dimasak dan dijual sebagai itik panggang, di Jawa orang makan itik goreng, di Bali dikenal dengan nama masakan “betutu” yaitu masakan itik  dengan bumbu yang ditaburi jeruk limau kemudian dipanggang sedangkan di daerah Minahasa (Manado) dikenal dengan menu bebek garo rica dan lain sebagainya.
.
Sistem Produksi
Itik Serati yang ada di masyarakat pedesaan merupakan hasil perkawinan silang antara itik jantan dengan entoq betina yang terjadi secara alami. Hal ini kurang efisien karena produksi telur entoq betina sangat rendah bila dibandingkan dengan produksi telur itik lokal. Di samping itu, persilangan antara entoq jantan dan itik betina secara alami memiliki kendala lainnya seperti rendahnya fertilitas telur tetas yang berakibat pada kegagalan dalam proses penetasan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya lainnya untuk mengantisipasi hal tersebut. Dan salah satu solusinya adalah penerapan sistem perkawinan silang dengan memanfaatkan teknologi  Inseminasi Buatan (IB). Dengan menerapakan sistem produksi perkawinan silang antara  itik dan entoq melalui program inseminasi buatan diharapkan akan mampu menghasilkan kualitas sumber telur tetas yang memiliki fertilitas yang tinggi untuk menghasilkan produksi itik serati yang lebih banyak.
.
Penampilan Itik Serati
Bila dibandingkan dengan itik jantan pedaging yang digemukan, itik Serati memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan efisien terhadap penggunaan pakan. Itik Serati umur 8 minggu dapat mencapai bobot badan hingga 1.8 kg sedangkan Itik jantan yang digemukan hanya dapat mencapai bobot badan seberat 1.3 kg pada umur yang sama atau itik serati tumbuh sekitar 0.5 kg lebih berat bila dibandingkan dengan itik jantan yang digemukan.
Demikian juga dengan penggunaan pakan, itik serati jauh lebih baik dibanding itik jantan yang digemukan. Itik serati hanya membutuhkan sekitar 3.29 kg pakan untuk menghasilkan 1kg bobot badan sedangkan itik jantan yang digemukan membutuhkan pakan sekitar 4.24kg untuk mencapai bobot badan 1kg. Hasil penilitian tentang itik serati menunjukan kandungan daging pada bagian dada itik ini, lebih banyak bila dibandingkan dengan itik lokal, demikian juga dengan kualitas daging itik serati tidak berbau amis seperti daging itik lokal umumnya.
.
Keuntungan Usaha Itik Serati
1. Produktifitas lebih tinggi
2. Pertumbuhan lebih cepat
3. Kadar lemak rendah
4. Kadar protein tinggi
5. Efisiensi pakan
.
Kendala usaha
Kawin suntik atau inseminasi buatan merupakan suatu keterampilan yang harus dipelajari dari orang yang terampil. Artinya, keterampilan ini memiliki tingkat kesulitan dalam menguasainya apalagi bila  dilakukan hanya dengan melihat melalui media baik media cetak ataupun media elektronik. Untuk menguasai keterampilan ini, perlu dilakukan dengan melihat peragaan pelaksanaan inseminasi buatan secara langsung kemudian mencoba sendiri dengan di dampingi pelatih dan selanjutnya dipraktekkan secara teratur.
Untuk mendapatkan pelatihan serta informasi yang lebih lengkap tentang proses perkawinan silang ternak unggas, peternak atau kelompok ternak dapat menghubungi Dinas Pertanian dan Peternakan ataupun Balai Penelitian Ternak yang ada di daerah.
.
Mengenal Inseminasi Buatan
Sistem produksi dengan memanfaatkan proses perkawinan silang melalui program inseminasi buatan, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan produksi telur tetas yang memiliki daya tetas tinggi (fertil) di samping produksi telur yang banyak tentunya.
Adapapun tujuan teknik inseminasi buatan pada itik adalah seperti berikut :
  • Pemulihan ternak terutama dalam pengembangan galur-galur baru
  • Penyelidikan tentang permasalahan fertilitas jantan dan betina
  • Pemilihan induk pejantan dan betina, baik untuk produksi maupun kualitasnya
  • Efisiensi penggunaan penjantan dalam proses produksi, 1 x ejakulasi dapat membuahi lebih dari satu betina
  • Menanggulangi rendahnya fertilitas akibat kesulitan dalam proses perkawinan alami
  • Pengadaan anakan (day old duck) dalam jumlah lebih banyak serta umur yang seragam
Bahan dan Peralatan IB
  • Aspirator (pengisap) yang dihubungkan dengan termos kecil sebagai tempat pengumpul semen pada itik sedangkan pada ayam, langsung ditampung dalam tabung
  • Alat suntik tanpa jarum (tuberculin syriage)
  • Bahan pengencer aquades dan larutan fisiologis 0.85 % atau cairan infus
  • Rasio pengenceran sperma adalah 1 : 10 untuk itik dan 1 : 4 untuk ayam

.
Dengan memperhatikan keuntungan dalam beternak itik serati atau itik mule  maka sudah layaknya itik ini menjadi sebuah pilihan yang  perlu diupayakan  dalam rangka meningkatkan pendapatan peternak itik lebih khusus usaha peternakan itik pedaging yang berkualitas, biaya produksi rendah, memiliki harga yang cukup baik di pasaran serta mudah dilakukan oleh peternak pada umumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews