Kolibasilosis
Kolibasilosis umumnya dianggap sebagai penyebab berbagai
masalah kesehatan unggas. Bakteri Escherichia coli (E. coli) biasanya
terdapat dalam jaringan atau saluran pernapasan ayam yang sakit. Infeksi oleh E.
coli dianggap sebagai infeksi sekunder terhadap penyakit menular atau tidak
menular sehingga sebagai bagian yang
memperumit suatu penyakit. E. coli bisa juga sebagai infeksi primer.
Kejadian kolibasilosis belakangan ini pemunculannya sangat menonjol pada ayam
pedaging, terutama yang berumur muda, antara 1 – 2 minggu. Angka kematian bisa
mencapai 10% dan akan lebih besar lagi apabila disertai infeksi lain yang
mengikutinya, seperti : ND, M. gallisepticum atau IB.
Sebenarnya Kolibasilosis menyerang ayam semua umur, kebanyakan dilaporkan
terjadi pada ayam yang dipelihara dalam keadaan sanitasi yang sangat rendah.
Bakteri E. coli akan melimpah pada air yang kualitasnya jelek, terutama
setelah turunnya hujan. Angka kematian bisa mencapai
10% dan akan lebih besar lagi apabila disertai infeksi lain yang mengikutinya,
seperti: ND, M. gallisepticum atau IB.
E. coli bersifat
pathogen dan infeksinya dapat berbentuk kematian embrio pada telur tetas,
infeksi yolksac, omfalitis, koliseptikemia, airsacculitis (radang
kantong udara), enteritis, infeksi alat reproduksi (salpingitis). Berbagai
bentuk kolibasilosis memiliki dampak ekonomik yang penting pada industri
perunggasan, karena mengakibatkan
gangguan pertumbuhan, penurunan produksi, peningkatan jumlah ayam yang
diafkir, penurunan kualitas karkas dan telur, penurunan daya tetas telur dan
kualitas anak ayam hasil tetas serta mendukung timbulnya penyakit yang kompleks
pada saluran pernapasan, pencernaan ataupun reproduksi yang cukup sulit
diberantas.
Etiologi
Dikenal beberapa serotipe E. coli yang telah
diidentifikasi sering menyerang, antara lain adalah [01 : K1(L)]. [02 : K2(L)]
dan [078 : K80(B)]. Sebenarnya E. coli memiliki lebih dari
seribu serotipe. E.coli adalah bakteri tahan asam, berbentuk batang
halus, berukuran 2 – 3x 0,6 mikrometer, tidak membentuk spora dan ada beberapa
galur bersifat motil. Bakteri ini bersifat anaerobik fakultatif yang ditemukan
normal dan dominan di dalam usus ayam dan hanya 10 – 15% yang bersifat ganas. Kolibasilosis terjadi pada ayam yang dipelihara dalam
keadaan sanitasi yang jelek. Bakteri E. coli ditemukan dengan jumlah yang melimpah pada air dengan kualitas
yang rendah.
Bakteri E.
coli disebut juga koliform fekal, hal ini karena E.coli ditemukan di
dalam saluran usus ternak dan manusia dan didapatkan di dalam feses, sehingga E. coli dikenal sebagai indikator
kontaminasi kotoran.
Gejala-gejala
Gejala klinis kolibasilosis antara lain : kematian
mendadak yang terjadi pada bentuk akut, tanpa menunjukkan gejala klinis.
Apabila penyakit berjalan kronis, maka gejala yang terlihat yaitu kelesuan,
napsu makan menurun serta munculnya gangguan pernafasan berupa ngorok pada
malam hari disertai pengeluaran eksudat dari hidung. Beberapa kasus
kolibasilosis terjadi pada organ reproduksi unggas sehingga agak sukar diamati.
Eksudat pada kantong hawa dan radang fibrinosa pada kantong jantung dan
permukaan hati. Gejala lain berupa radang pusar (omphalitis), septicaemia dan
enteritis.
Cara
Penularan
Walaupun ayam dari dari berbagai kelompok
umur dapat terinfeksi oleh E. coli, namun ayam muda lebih
sensitif dibandingkan ayam dewasa. Penyakit banyak ditemukan pada lingkungan
yang kotor dan berdebu dan pada sekelompok ayam yang mengalami immunosupressif
akibat penyakit infeksius. Distribusi E. coli sangat luas, bisa
ditemukan di dalam litter, kotoran ayam, debu/kotoran lain dalam kandang serta
lingkungan sekitar kandang, pakan, air minum dan sumber air , seperti sumur. Debu
dalam kandang ayam dapat mengandung 105 – 106 sel E.
coli/gram. Bakteri akan tahan lama di dalam kandang, terutama keadaan
kering. Penurunan jumlah sel akan terjadi 7 hari setelah kandang disemprot air.
Bakteri E. coli juga ditemukan di feses ternak/burung liar, rodensia,
manusia dan insekta.
Infeksi
E. coli pada unggas umumnya dipicu oleh infeksi primer saluran
pernapasan yang disebabkan oleh virus atau Mycoplasma. Kondisi tersebut akan
menjadi parah karena faktor-faktor lingkungan seperti tingginya amoniak di
dalam kandang. Kolibasilosis menyebar karena unggas menghirup debu kandang yang telah tercemar bakteri. Unggas dapat
bersifat sebagai pembawa bakteri karena di dalam tinjanya selalu mengandung E.
coli.
Bakteri
akan masuk ke dalam saluran pernapasan bagian bawah dan akan melekat di
permukaan epitel. Perlekatan yang spesifik dari bakteri ini disebabkan karena
adanya vili yang dimilikinya. Setelah melekat bakteri akan masuk ke perredaran
darah dan akhirnya menimbulkan kerusakan pada kantong udara, perikardium
jantung dan kapsula hati. Bakteri E. coli yang ganas dapat diisolasi
terutama dari kantong udara dan perikardium jantung.
Penularan E. coli yang terjadi melalui
telur tetas akan menyebabkan kematian dini yang tinggi pada anak ayam. Anak
ayam yang dihasilkan dari telur yang terkontaminasi akan mengandung sejumlah
besar E. coli di dalam usus atau
feses, sehingga akan berakibat terjadinya penularan yang cepat pada suatu
populasi tertentu. Sumber penularan terpenting pada telur adalah feses yang
mengandung E. coli yang mengkontaminasi dan menembus kerabang telur
serta selaput telur. Pencemaran telur oleh E.coli bisa terjadi di
ovarium maupun oviduk yang terinfeksi oleh bakteri tersebut.
Perubahan
Pasca Mati
Pada saat dibedah bangkai, maka ayam penderita kolibasilosis
menunjukkan perubahan-perubahan, antara lain :
terlihat kantong hawa menebal dan terdapat eksudat kental serta terjadi
semacam perkejuan. Eksudat semacam ini juga ditemukan di selaput jantung, hati
dan paru-paru. Dehidrasi, pembengkakan dan kongesti pada hati, lien dan ginjal
serta perdarahan bintik-bintik pada organ visceral.Usus mengalami enteritis,
berisi lendir berlebihan dan area-area hemorrhagi, omphalitis juga sering terlihat,
terutama pada burung muda. Perubahan pasca mati yang lain yang dapat ditemukan
antara lain : peritonitis, salphingitis, synovitis, airsacculitis.
Pencegahan
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengusahakan
memperoleh telur tetas dari ayam yang bebas kolibasilosis. Menghindarkan
kerabang telur dari kontaminasi oleh
feses. Sebelum disimpan telur difumigasi. Pada setiap penetasan telur usahakan
cara sanitasi dan fumigasi yang baik dan ketat. Pada pemeliharaan ayam harus
mentaati sanitasi. Mengusahakan pakan dan air minum supaya tidak tercemar oleh
feses, jika perlu tambahkan antibiotik dalam pakan.
Pengobatan
Beberapa antibiotik yang termasuk kelompok
aminoglikosida yang biasa digunakan untuk mengatasi kolibasilosis adalah neomisin dan gentamisin, kelompok
aminosiklitol, yaitu spektinomisin dan kelompok polipeptida, misalnya
kolistin/polimiksin B. Kelompok tetrasiklin, antara lain preparat tetrasiklin,
termasuk oksitetrasiklin, klortetrasiklin dan doksisiklin. Kombinasi
sulfonamide dan trimetoprim juga bisa diupayakan dengan berbagai perbandingan.
Kelompok kuinolon yang meliputi generasi asam nalidiksik/asam oksolinat,
flumekuin, enrofloksasin, ofloksasin dan norfloksasin.
Hasil penelitian Rahayu (2006) menunjukkan sensitivitas E.
coli terhadap antibiotik golongan Tetrasiklin, yaitu Tetrasiklin dan
Oksitetrasiklin sangat rendah. E. coli baru menunjukkan sensitivitas
pada level 50 miligram Tetrasiklin dan 40 miligram Oksitetrasiklin.
Pasteurelosis/Fowl Cholera (Kholera Unggas)
Kholera unggas adalah penyakit akut
atau kronis yang menyerang unggas, seperti : ayam, itik, angsa, kalkun, merpati
dan burung liar yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida (P.
multocida). Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh faktor-faktor
lingkungan. Wabah akut yang berhubungan dengan stres menejemen atau lingkungan
dapat menyebabkan penurunan produksi telur pada ayam petelur. Pada ayam
pembibit menyebabkan aktivitas kawin berkurang sehingga menurunkan fertilitas
dan pada gilirannya akan menurunkan jumlah anak ayam per indukan.
Etiologi
Pasteurella
multocida memiliki 3 serotipe, yaitu 5A, 8A dan 9A yang berbeda patogenitasnya.
Serotipe 6B dan 6E menyerang sapi. Pasteurella merupakan bakteri gram
negatif, bipoler, anaerobik, menghasilkan toksin memiliki selubung, tetapi
tidak memiliki spora. P. multocida tergolong tidak tahan hidup di luar
tubuh hospes.
Gejala Klinis
Penyakit ini
ditandai oleh kematian yang tiba-tiba, kelemahan, dyspnoe, diare profus dan
kadang-kadang kebiru-biruan (cyanosis) pada bagian kepala, anemia dan pneumonia
katharralis. Pada kasus perakut gejala awal tidak teramati. Kasus perakut
serutama terjadi pada unggas air. Pada infeksi kronis terlihat pembengkakan dan
pernanahan pial, yang sering disebut wattle disease, kelumpuhan akibat artritis dan adanya torticollis
yang disebabkan oleh otitis interna (radang pada telinga bagian dalam). Gambar
2, menampilkan gejala klinis berupa pembengkakan pial pada penderita fowl
cholera.
Masa
Inkubasi
Masa inkubasi penyakit bervariasi
dari beberapa jam sampai beberapa hari. Pada infeksi
pertama kali angka morbiditas bisa mencapai 60 – 70%, sedangkan angka
mortalitas mencapai 40 – 50%.
Cara Penularan
Infeksi
terjadi setelah kontak langsung antara ayam yang peka dengan ayam yang secara
klinis terkena penyakit atau dengan ternak karrier yang telah sembuh. Infeksi
terjadi melalui oral dan aerogenous lewat droplet. Penyebaran penyakit terutama
disebabkan oleh kondisi lingkungan yang jelek. Sumber infeksi bisa berupa
lingkungan yang tercemar, binatang pengerat dan burung liar. Karung pakan,
peralatan, pakaian, anak kandang yang terkontaminasi juga bisa berperan sebagai
perantara infeksi. Faktor-faktor predisposisi yang memudahkan kejadian
penyakit, antara lain : perubahan pakan secara drastis, malnutrisi,
transportasi, pengaruh iklim, moulting maupun pengaruh infestasi parasit
cacing.
Perubahan Pasca Mati
Pada kasus akut terlihat
pembengkakan limpa dan hati dengan perdarahan berbintik pada organ dalam,
termasuk jantung. Pada kasus subakut terlihat fokus-fokus granulomatosa
berwarna kelabu pada hati. Pada kasus kronis terjadi artritis seropurulen.
Pencegahan
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain
adalah prosedur biosekuritas yang ketat untuk mencegah masuknya infeksi, pemberantasan
binatang pengerat dan imunisasi kawanan ayam di daerah endemik sangat
direkomendasikan. Vaksinasi rutin harus dilakukan pada peternakan yang
sebelumnya pernah terjangkit penyakit. Pemberian vaksin hidup P. multocida
yang telah dilemahkan diberikan dua kali selama pemeliharaan dengan penusukan
pada sayap (wing-web stab) pada umur 10 dan 14 minggu. Vaksin inaktif
dapat pula digunakan jika timbul reaksi yang tidak diinginkan terhadap vaksin
hidup. Untuk pengendalian secara efektif terhadap Pasteurelosis, maka bakterin
yang telah diinaktivasi haruslah homolog dengan galur P. multocida.
Pengobatan
Pemberian
tetrasiklin ke dalam pakan dengan dosis 200 – 400 g/ton akan menekan gejala
klinis dan mengurangi kematian akibat Pasteurelosis.
Aspergilosis
Penyakit Aspergilosis merupakan penyakit saluran
pernapasan dan kantong hawa unggas segala umur yang telah tersebar di seluruh dunia, terutama
negara-negara tropis yang bercuaca panas dan lembab. Penyakit ini menyerang
secara sistemik, yang berarti menyerang di dalam tubuh ternak dan dapat
menyebar ke seluruh bagian tubuh. Unggas yang rentan antara lain : ayam,
kalkun, itik, angsa dan berbagai jenis unggas, burung liar serta burung-burung
dalam sangkar, seperti : kenari, parkit, kakak tua, nuri dan camar. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur Aspergillus niger dan Aspergillus fumigatus.
Wabah yang hebat terjadi pada penetasan yang bisa menimbulkan kematian dengan
angka mortalitas hingga 15% pada anak ayam 2 minggu awal pemeliharaan. Pada ayam yang masih hidup
penyakit menyebabkan pertumbuhan terganggu dan terjadi asites komplek.
Etiologi
Aspergillus fumigatus suka tumbuh pada
bahan-bahan organik yang sedang membusuk dalam kandang ayam atau mesin penetas.
Bisa tumbuh pula pada litter dan pakan ayam, pada komponen tanaman gramineae
(padi-padian), seperti pada batang/daun padi, tebu, jagung dan alng-alang. Aspergillus yang lain, antara lain : A.
flavus, A. niger, A. nodulans dan A. terreus.
Kondisi aerobik,
kelembaban dan suhu yang optimal di daerah tropis menyebabkan jamur akan tumbuh
baik. Angin pada saat
musim pancaroba bisa membawa spora jamur ke areal peternakan. Aspergilosis akan
banyak terjadi di area peternakan yang dekat dengan perkebunan tebu, ladang alang-alang, atau
bahkan persawahan padi.
Sarang
A. fumigatus yang sedang bersporulasi tampak berwarna biru
kehijau-hijauan yang sering mengkontaminasi pakan ternak, litter, tempat pakan
dan minum. Koloni A. flavus tampak hijau kekuningan, koloni A. niger
berwarna hitam, A. nodulans berwarna hijau dan A. terreus
berwarna kecoklatan.
Faktor-faktor
predisposisi yang memudahkan serangan Aspergillus, antara lain : populasi yang
terlalu padat, ventilasi jelek, cuaca buruk, stres akibat pengangkutan atau
pindah ternak.
Gejala Klinis
Unggas yang terserang menunjukkan
tanda-tanda sulit bernapas, gasping. kecepatan pernapasan meningkat. Gejala
lain yang sering muncul, antara lain : mencret, napsu makan menurun, pucat,
kurus dan pertumbuhan lambat. Mata membenkak sebelah atau keduanya, jika infeksi
terjadi di mata. Jamur juga bisa menyerang otak sehingga terlihat gejala-gejala
syaraf, seperti kekakuan, tremor (gemetaran), kepala diletakkan pada punggung
dan lumpuh.
Cara Penularan
Penularan penyakit terjadi akibat
menghirup sejumlah spora Aspergillus yang berasal dari pakan atau
litter. Kejadian Aspergilosis di mesin penetasan
merupakan indikasi tingkat sanitasi dan menejemen suatu perusahaan pembibitan. Aspergillus
bisa menembus kulit telur, terutama telur yang kotor apalagi retak, sehingga
terjadi kematian embrio saat umur16 hari inkubasi atau jika berhasil
menetas, maka akan menghasilkan DOC yang lemah dengan paru-paru dan kantung
udara terinfeksi Aspergillus. DOC yang demikian menderita brooderpneumonia. Tingkat kematian DOC
rata-rata sebesar 5 – 10%, tingkat kematian tertinggi adalah 30%.
Perubahan Pasca Mati
Ditemukan benjolan-benjolan atau sarang
perkejuan berwarna kuning sampai abu-abu dalam Trakhea, paru-paru, kantong hawa
dan tenggorokan. Sering juga ditemukan dalam perut, hati dan bagian tubuh yang
lain.
Pencegahan
Disiplin dalam tatalaksana
pemeliharaan, sanitasi mesin tetas dan mementingkan higyene merupakan upaya
pencegahan yang harus diperhatikan.
Pengobatan
Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan
adalah pemberian Fungisidin, dapat diberikan secara aerosol, melalui
penyemprotan dengan sprayer atau pemberian Thiabendazole 0,2% per oral melalui
pakan.
2 komentar:
PROMO KHUSUS MEMBER BARU 15%
DewaZeus adalah bagian dari situs ZeusBola, yang merupakan mater mater taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Agen Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.
Sebagai Agen Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan perusahaan Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man kepada beroperasi sebagai juru taruhan sport sedunia.
https://dewazeus.site/cara-bermain-poker-online-deposit-via-pulsa/
https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-online-terpercaya-deposit-pulsa/
zeus168.org
promo s128 sabung ayam
Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 nova 888, main langsung maxbet nova88.
PROMO NEW MEMBER 15%
Delegasi Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan terhadap awal akun permainan judi atau taruhan online untuk kamu di peserta judi online yg bertaraf International, sah dan terpercaya hanya di judi deposit pulsa.
Juga Sebagai Delegasi Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan perusahaan Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang penguasa Isle of Man kepada beroperasi yang merupakan juru taruhan olahraga sedunia.
https://bolazeus.pw/2018/12/31/situs-agen-taruhan-online-deposit-via-pulsa-25rb/
https://bolazeus.pw/2018/12/30/agen-betting-online-deposit-via-pulsa-telkomsel/
https://bolazeus.pw/2018/12/29/situs-agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya/
https://bolazeus.pw/2018/12/28/agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya-di-asia/
bonus deposit sabung ayam s128
Daftar di Link Alternatif anti Internet Positif disini :
zeus188.net
alternatif zeusbola
Ayo daftar sekarang di Zeusbola
Posting Komentar