Adalah ayam lokal yang berkembang di pulau Tarakan, Kalimantan Timur dan diduga berasal dari Cina.
Ciri -cirinya adalah
- Warna bulu merah cerah atau merah kekuningan
- Bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna
- Paruh dan kaki berwarna kuning atau putih kekuningan
- Jengger dan pial merah cerah
- Anak berumur 45 hari cenderung berbulu kapas
- Berat badan ayam jantan dewasa 3,4 – 4,2 kg dan betina 1,6 – 1,9 kg
- Produksi telur 120 – 130 butir per tahun dengan bobot 40 – 60 gr/butir
2. Ayam Pelung
Adalah lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi Jawa Barat.
Ciri -cirinya adalah
- Sosok besar tegap dan kalau berdiri tegak, temboloknya tampak menonjol
- Kakinya panjang kuat dengan paha berdaging tebal
- Ayam jantan mempunyai wilah yang besar, tegak, bergerigi dan berwarna merah cerah.
- Pada ayam betina tidak berkembang dengan baik.
- Warna bulu tidak memiliki pola warna yang khas, umumnya kuning campur merah,
hitam dan jalak (bintikbintik hitam)
- Ayam jantan mempunyai suara kokok yang khas, sehingga banyak dipe-lihara sebagai unggas kesayangan.
- Ayam yang dinilai bagus mempunyai kokok dengan leher tegak agar suaranya tinggi dan terdengar sampai jauh.
- Ayam jantan dewasa berbobot 3,5 – 5,5 kg dan betina 2,5 – 3,5 kg.
- Produksi telur 39 – 68 butir/tahun dengan bobot telur 40 – 50 gram/butir.
3. Ayam Sumatera
Adalah ayam lokal yang berkembang di Sumatera Barat
Ciri -cirinya adalah
- Perawakannya tegap, gagah tapi ukuran tubuhnya kecil
- Ayam jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar
- Paruh pendek, kukuh dan hitam
- Kuping kecil, hitam
- Jengger wilah merah
- Kulit muka merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang jarang
- Bobot ayam jantan dewasa sekitar 2 kg dan betina 1,5 kg.
4. Ayam Balenggek
Ciri -cirinya adalah
- Sangat pandai berkokok dengan suara merdu yang iramanya bersusun-susun, panjang sampai terdiri dari 6 hingga 14 suku kata
Bentuk fisiknya dibedakan atas tiga macam yakni :
- Yungkilok gadang, berpenampilan tegap, gagah dan cantik. Ayam jantan dewasa berbobot 2 Kg dan betina 1,5 Kg dengan produksi telur 16 butir per musim.
- Ratiah, ayam ini berpenampilan lebih kecil dan langsing. Ayam jantan dewasa 1,6 Kg dan betina 0,8 Kg dengan produksi telur 18 butir permusim.
- Batu, ayam ini berpenampilan mirip ayam kate, karena berkaki pendek yakni 3 – 4cm. Bobot ayam jantan dewasa 1,8 Kg dan betina 1 Kg dengan produksi telur 12 butir per musim.
5. Ayam Katai/ Kate
Ayam kate perawakan kecil, berkaki
pendek dan unik karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan
ayam biasa, terutama dalam hal keindahan bulu, jengger, penampilan fisik
dan tingkah laku. Ada beberapa macam ayam kate, yaitu :
a. Ayam Kate lokal ; adalah ayam kate
yang sudah lama dipelihara oleh penggemar di Indonesia. Asal usulnya
tidak ketahuan, tetapi penampilannya mirip ayam kate yang terdapat di
Jepang. Adapun ciri-ciri ayam kate lokal adalah:
- Warna bulunya putih mulus tapi ada jugs yang hitam
- mulus atau hitam kehijauan
- Jengger dan pialnya sangat mencolok, karena besar
- dan merah
- Jengger berbentuk wilah – Kaki pendek abu-abu – Kuku dan paruh putih
b. Kate Batindo adalah ayam kate yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar